Diumumkan Malas Anggota DPRD Lobar Nyaris Adu Jotos


Giri Menang (Suara NTB) –
Gedung DPRD kabupaten Lombok Barat (Lobar) Senin (10/1) kemarin hampir menjadi ajang adu jotos beberapa anggota dewan. Keributan berawal ketika Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Lobar H. Abdul Qadir Jaelani membacakan absensi anggota dewan selama memasuki periode 2011 yang berujung pada emosi dan ketersinggungan beberapa orang anggota dewan yang disinyalir tidak hadir pada beberapa kali sidang paripurna selama awal 2011 ini.

Dalam laporan yang diberikan Wakil Ketua BK setidaknya ada empat nama anggota dewan yang disebut tidak pernah hadir dalam beberapa kali rapat paripurna di awal 2011 ini yakni, Indra Jaya Usman S.Fil dari Partai Demokrat, H. Helmy SH dari PBB, Lalu Hardiarta dari PPPI dan M. Nasir dari Partai Patriot. “Ke empat nama itu sama sekali tidak pernah hadir dalam rapat paripurna yang digelar dewan selama awal tahun 2011 ini dengan berbagai alasan,” lontar pentolan PKS itu.

Mendengar namanya termasuk dalam anggota dewan yang malas, H. Helmy yang juga Ketua Komisi I keberatannya. Menurut dia, dirinya termasuk anggota yang paling rajin dalam setiap agenda yang dilaksanakan lembaganya itu.

H. Helmy yang merasa tersinggung dengan penyampaian Wakil Ketua BK dewan Lobar itu sempat adu argumen dengan Abdul Qadir Jaelani dan berujung pada aksi spontan H. Helmy yang mendorong pelan anggota dewan berjanggut lebat itu. “Saya hanya menyampaikan absensi, kalau tidak percaya silahkan di cross check di absensi,” kata Abdul Qadir Jaelani menyarankan.

Ketegangan tidak hanya berlangsung di antara keduanya, setelah situasi sempat mereda beberapa menit, keributan kembali terjadi di lobi ruang tunggu gedung Dewan Lobar. Kali ini melibatkan H.L. Pattimura Farhan Lc dari PKS dan M. Zain Darmat dari Partai Demokrat. Kalau saja tidak dilerai oleh beberapa anggota dewan dan staf Setwan Lobar ke duanya hampir terlibat aksi adu jotos.

Menurut Indra Jaya Usman yang namanya juga disebut sebagai anggota dewan yang tidak pernah hadir saat paripurna mengatakan, absensi itu sangat politis untuk mendeskriditkan anggota dewan yang lain.

Indra juga menyatakan, sebenarnya yang bersangkutan (wakil Ketua BK, red) juga merupakan salah satu dewan yang sering bolos dan malas. “Ini jelas penyalahgunaan wewenang, karena dia bertindak atas niat sendiri buka atas nama BK. Lagi pula dia juga sering tidak masuk kantor,” katanya lagi.

Sementara itu Ketua BK DPRD Lobar H.L. Aruman Wisri BA menyatakan, kericuhan yang terjadi lebih karena miskomunikasi di internalnya. Menurut dia, apa yang dilakukan Wakil Ketua BK dengan mengumumkan absensi tersebut sangat disayangkan, karena memang tidak ada musyawarah di internal BK.

Sementara itu setelah beberapa saat, keributan yang terjadi di kalangan anggota dewan yang terhormat itu akhirnya membuat unsur pimpinan dewan yang difasilitasi Sekwan DPRD Lobar menggelar pertemuan mendadak. Hasilnya, dua kubu yang hampir adu jotos berdamai. (smd)

Source: http://www.suarantb.com/2011/01/11/Sosial/detil2%201.html

 

Tinggalkan komentar